Hal tersebut terlihat dari pemantauan yang dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana di sejumlah pantai dan Pura Segara yang dijadikan pusat Melasti di lima kecamatan yaitu Pekutatan, Mendoyo, Jembrana, Negara dan Melaya. Ribuan umat Hindu dengan Ratusan Pralingga dari berbagai desa pekraman mendatangi pantai dan Pura Segara terdekat untuk disucikan dan memperoleh Tirta Amerta yang bersumber dari laut.
Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Sekda Jembrana Gede Gunadnya selain melakukan pemantauan di pantai-pantai tempat Melasti, juga melakukan persembahyangan bersama masyarakat yang menghantar Pralingga. Saat tiba di Pantai Candikusuma, Bupati Artha harus berjalan kaki sepanjang satu kilometer menyisir pantai menuju lokasi persembahyangan, yang sudah dipenuhi oleh umat.
Seluruh prosesi Melasti mulai dari Ngeresikin, Pengambilan Tirtha Amertha di laut, hingga penampilan Tari Rejang Dewa yang dibawakan oleh anak-anak, disaksikan langsung Bupati Artha. Hingga kemudian melakukan persembahyangan bersama.
Bupati Artha menyebutkan, dari pantauan yang dilakukan, masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti prosesi melasti. Dan umat Hindu melaksanakan Melasti dengan sangat baik. Selain itu Bupati Artha juga menghimbau pada saat sehari menjelang Nyepi yang disertai dengan ogoh-ogoh, seluruh Bendesa Pekraman terlibat aktif untuk mengamankan pelaksanaan ogoh-ogoh, dihari Pengerupukan.
Selain itu Bupati Artha mengharapkan pada hari Nyepi, supaya betul-betul Sipeng. Yang dimulai pada Pukul 06.00 sampai Pukul 06.00 keesokan harinya. Umat Hindu menurutnya harus memberikan contoh dan seluruh Pecalang ikut menyadarkan masyarakat, demi tertibnya pelaksanaan Panyepian di Jembrana. (02.hmj).
0 komentar:
Posting Komentar